Jumat, 13 Desember 2013



Yerisiam News/Nabire-Persoalan investasi kelapa sawit yang membelit di atas tanah ulayat adat masayarakat suku yerisiam, kampung sima distrik yaur kabupaten nabire yang hingga kini belum juga usai. Mulai dari belum di kompensasikannya ribuan kayu yang di kebas tebang (Leand Claring) hingga MoU yang belum dibuat untuk mengatur hak kedua belah pihak (perusahan/pemilik ulayat).

Hal-hal tersebut membuat masyarakat pemilik ulayat Suku Yerisiam mengambil sikap tegas, dengan membuat pertemuan adat, yang di pimpin oleh Kepala Suku Besar Yerisiam Kabapaten Nabire (SP.Hanebora) sabtu 12 Desember 2013. Hal-hal dan sikap yang di ambil di pertemuan tersebut antara lain; Pihak perusahan harus membayarkan ribuan kayu yang di kebas tebang sebelum tanggal 15 Desember 2013, dan segera membuat MoU.

Foto : Pertemuan Masyarakat Pemilik Ulayat Suku Besar Yerisiam dan Kepala Suku Yerisiam Dalam Mengambil Ketegasan Kepada Perusahan Kelapa Sawit.

Menurut kepala suku yerisiam, saat di cormfirmasi Yerisiam News, mengatakan bahwa; “Kami memberikan batas waktu kepada pihak perusahan perkebunan, kalau sampai tanggal 15 desember 2013 mereka tidak juga menanggapi, apa yang di putuskan oleh kami pemilik ulayat, maka kami, Masyarakat adat suku besar yerisiam akan menghentikan aktivitas perusahan tersebut dan menyita seluruh asset perusahan.

Kepala suku yerisiam juga mengatakan bahwa, dia sangat menyesal dengan sikap pemerintah daerah hingga provinsi yang terkesan membiarkan persoalan ini berlarut-larut, dan memunkinkan akan terciptanya konfilik yang berbuntut pada jatuhnya korban. Kepala suku juga berpesan kepada kawan-kawan media untuk memantau sikap yang akan dilakukan oleh masyarkat suku yerisiam di tanggal 15 keatas, untuk memberhentikan kegiatan perusahan kelapa sawit tersebut. Karena menurut informasi beredar bahwa, pihak perusahan akan mengerahkan aparat Bimob untuk megamankan perusahan tersebut aksi pemalangan tersebut.

Sekedar informasi, hingga berita ini di turunkanpihak perushan belum jiga membuka diri dan menanggapi permintaan pemilik ulayat adat suku besar yerisiam. Ini adalah penciptaan konflik yang sengaja di buat oleh pihak perusahan untuk mempropaganda orang papua khususnya nabire. Dan mencoba men copy paste kasus Mesuji ke nabire di lahan adat suku yerisiam….By.Stevan

0 komentar:

Posting Komentar